Thariqoh dalam Mencari Ilmu Agama
Thariqoh dalam Mencari Ilmu Agama (Dawuh KH. Kafabihi Mahrus) | Orang ingin sukses tidak lain harus memiliki ilmu, kemudian mengajarkan atau mengamalkannya. Orang yang demikian termasuk ke dalam
مَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ وَعَلَّمَ فَهُوَ الَّذِيْ يُدْعَى عَظِيْمًا فِي مَلَكُوْتِ السَّمَوَاتِ
“Barang siapa mengerti agama dan melaksanakannya juga mengajarkan, maka ia disebut orang yang agung di kerajaan langit.” (Imam Ghazali)
Orang yang demikian ini derajatnya tepat hanya di bawah Nabi.
Tata cara mencari ilmu
Orang mencari ilmu itu kaifiyahnya macam-macam. Tetapi dari banyaknya maca-macam tata cara mencari ilmu, yang paling penting adalah dengan bersungguh-sungguh.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69)
Mujahadah sendiri memiliki makna yang banyak. Di antaranya bisa bermakna bersungguh-sungguh, dapat juga bermakna berperang melawan hawa nafsu.
Buah daripada orang yang mau bersungguh-sungguh, oleh Allah akan diberi keberhasilan atau kesuksesan.
Thariqoh dalam mencari ilmu agama
Ilmu agama itu cara mencarinya ada beberapa thariqoh. Yang pertama adalah tidak hanya mengutamakan kecerdasan, tetapi juga dengan kebersihan hati. Karena ketika hanya mengandalkan kecerdasan, dapat memunculkan sifat ujub dan takabur. Padahal sifat-sifat ini merupakan sifat yang dapat merusak.
Menurut Imam Ghazali amal dibagi menjadi dua: Pertama, Amal Munjiyat (amal yang menyelamatkan) seperti ikhlasm tawadhu’, taubatan nasuha, istiqomah, dan seterusnya. Kedua, Amal Muhlikat (amal yang merusak pahala) di antaranya seperti ujub, takabur, perasaan yang tidak baik, hasad, hibah, su’udzan terhadap guru, kawan dan seterusnya.
Yang kedua adalah thariqoh dengan istiqomah.
Kemudian thariqohnya lagi yaitu dengan menghadap kepada Allah SWT.
Banyak dari orang-orang sufi, ketika dalam thariqoh belajarnya lebih mengedepankan menghadap kepada Allah SWT, sehingga mereka diberi kasyaf, dan diberi makrifat billah.
Thariqoh belajar yang lain bisa juga dengan ilmu yang diamalkan untuk tambahan ilmu. Sebab Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ عَمِلَ بِمَا يَعْلَمُ وَرَّثَهُ الله تَعَالَى عَلِمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (الحديث)
“Orang yang memiliki ilmu kemudian diamalkan, maka Allah SWT akan memberikan ilmu pengetahuan yang ia belum mengerti.” (Al-Hadist)
Namun dari semua jalan mencari ilmu yang paling diutamakan adalah dengan kebersihan hati. Sebab ilmu itu nurullah. Dan nurullah hanya dapat bertempat di hati-hati yang bersih, jauh dari hasad, iri, dengki dan sifat-sifat buruk yang lainnya.[]